Rabu, 22 Juli 2009

Ruang Lingkup KPN dalam Berkonstribusi

Kopersi Pegawai Negeri (KPN) Unhas telah beranjak usia dewasa, selama ini berbagai usaha telah ditempuhnya. Apa yang telah diberikan KPN terhadap Unhas sebagai lingkungan keberadaannya?

Koperasi Pegawai Negeri Universitas Hasanuddin (KPN Unhas) telah berusia 27 tahun. Tepatnya tanggal 8 Agustus 1981 silam KPN Unhas disahkan sebagai Badan Hukum dari Pemerintah Republik Indonesia (Ka. Kanwil Koperasi Propinsi Sulawesi Selatan) berdasarkan Surat Keputusan No. 3234 a/BH/IV/86. Awal berdirinya KPN Unhas adalah bergerak dalam bidang unit usaha kredik jangka pendek dan unit usaha kredit perbankan. Namun sampai saat ini bidang usaha KPN Unhas telah berkembang karena anggotanya yang cukup besar karyawan dan dosen lebih dari 2500 orang. Selain kedua usaha tadi, KPN juga memiliki bidang usaha dalam bidang jasa, mini market, Tour and Travel, Warnet, Foto copy, dan kafe.

Dengan usaha ini, KPN Unhas dalam Rapat Anggota Tahunan (2006-2007) Senin (21/04) kemarin melaporkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dicapai KPN tahun 2005, 2006, dan 2007 menjadi sesuatu yang cukup membuahkan hasil. Pasalnya SHU tahun 2005 sebesar Rp. 681 Juta lebih, tahun 2006 Rp 1,195 milyar, tahun 2007 sebesar Rp 1,329 milyar, dan tahun 2008 ini setelah dikeluarkan pajak untuk tiga tahun sebesar Rp 722 Juta lebih SHU bersih dan dapat dinikmati anggota sebesar Rp 1.802.229.245,-.kata Ir.Syamsul Bahcri,MS Ketua KPN Unhas pada RAT kemarin.

Syamsul menambahkan saat ditemui di ruang kerjanya Senin (12/05) kemarin mengatakan bahwa SHU ini dialokasikan dengan presentase 40% untuk cadangan koperasi, 40% Jasa anggota, 5% Dana Pengurus, 5% Dana karyawan, 5% Dana pendidikan, dan 5% Dana sosial. Dana pendidikan di sini adalah dana yang berikan kepada anggota yang butuh dana dalam melanjutkan pendidikannya. Kemudian Dana Sosial adalah dana yang diberikan kepada anggota KPN yang mendapat musibah. Ini diperoleh dari keuntungan simpangan pokok anggota misalnya PNS golongan IV Rp. 20 ribu, golongan III Rp. 15 ribu, golongan II Rp. 10 ribu, dan golongan I Rp. 5 ribu. Selain itu, mahasiswa sering memasukkan proposal bantuan kegiatan ke KPN dan ke depannya kami dari pihak KPN telah memikirkan konsep bagaimana proses dalam membantu mahasiswa yang kesulitan dalam hal pembayaran SPP-nya. Karena banyak diantara mahasiswa yang harus menjual tanah, ternak, dan harta lainnya di kampung hanya untuk membayar SPP. Padahal seharusnya SPP bisa diangsur 2 sampai 3 kali dalam waktu 6 bulan di KPN misalnya dengan syarat ada jaminan. Ini yang mencoba kami pikir selaku pengelola KPN. Dan untuk sementara kontribusi KPN untuk sementara hanya untuk mensejahterakan anggotanya. Ucap salah seorang dosen Teknik Mesin selaku ketua KPN.

Hal ini diakui oleh Ir Toyib Raharjo salah seorang anggota KPN bahwa pengurus baru KPN telah memperlihatkan hasil yang baik karena telah bisa memberikan transparansi laporan keuangan dan segala aktivitasnya kepada setiap anggota KPN. Apa lagi sekarang anggota dibagikan SHU. Hal ini membuktikan KPN lebih bagus dari sebelumnya. Selain itu, pelayanan yang diberikan KPN kepada anggotanya selalu diberi kemudahan dalam segala urusan. Lain halnya kemarin sejak saya menjadi anggota di KPN baru kali ini saya mendapat SHU dimana sebelumnya tidak pernah ada hal yang seperti ini. Ungkap salah seorang dosen Teknik Elektro.

Lain halnya dengan Ibu Tati (Staf bagian perlengkapan Fakultas MIPA) yang juga anggota pada KPN. Ia tidak bisa memberikan penilaian apapun terhadap KPN karena selama ini ia memang tercatat sebagai anggota KPN tetapi tidak pernah aktif dan terlibat dalam setiap kegiatan yang diberikan KPN kepada anggotanya. “Saya tidak tau mau bilang apa terhadap KPN yang jelas kemarin saya juga terima SHU sekitar Rp 200 ribu” Ucap wanita yang sisa setahun lagi berstatus PNS.

Bentuk usaha KPN yang dapat dinikmati langsung oleh mahasiswa adalah mini market, Warnet, dan foto copy. Usaha inilah yang menjadi salah satu kontribusi yang diberikan KPN kepada mahasiswa selaku masyarakat yang mendominasi di kampus. Kadrina Rauf mengatakan bahwa “Saya senang belanja di KPN karena barang yang ada di KPN memadai dan dibutuhkan oleh mahasiswa seperti foto copy, warnet, dan makanan ringan. Meskipun harganya agak sedikit mahal tetapi tidak ada tempat alternative lain yang selengkap KPN barangnya. Intinya KPN-lah yang terdekat” ucap mahasiswa Fakultas Farmasi angkatan 2007.

Prof Dr dr Idrus A Paturusi sangat berharap ke depannya bisa lebih bagus dan meningkatkan lagi usahanya dan dapat mensejahterakan anggotanya. “Kedepannya kalau bisa KPN mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap fakultas yang ada di Unhas. Peternakan misalnya kalau bisa kerja sama pihak KPN dengan fakultas Peternakan dalam hal produk yang dihasilkan. Begitu juga dengan fakultas-fakultas lain“ harap Rektor Unhas selaku Ketua Pembina KPN saat ditemuai diruang kerjanya Selasa (13/05) kemarin.

Pihak KPN-pun telah melakukan kerja sama dengan pihak-pihak Bank. Misalnya Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Niaga, dan Bank Syariah Muamalat yang memiliki masing-masing perjanjian kredit yang berbeda-beda. Didi Nisjahmuddin dari BMS mengatakan KPN Unhas merupakan mitra sangat strategis perkataan yang dikutip dari Webside Unhas yang berjudul,“KPN Unhas Raih SHU Rp 1,8 M“. (Mar)

0 komentar:

Posting Komentar